Senin, 13 Januari 2020

COMPUNCTION

"Melihat Sunset, mengingatmu, dan menyakitiku"

 

Lala adalah seorang gadis yang memiliki kepribadian yang periang dan hangat bagi semua orang yang ditemuinya. Dia berusia hampir memasuki kepada dua. Itu berarti banyak hal yang akan dia lalui terutama masalah asmara.

Ketika di tempat kerjanya, Dia memiliki banyak teman laki-laki yang dekat dengannya. Dan menurut mereka Lala adalah orang yang sangat asik dan selalu bergembira, dia selalu muncul dengan senyuman yang hangat dan tak sekalipun dia memperlihatkan muka sedih atau lelahnya.
Sampai pada saat, cerita baru menghampirinya.

Dia mempunyai sobat laki-laki yang terbilang sangat cocok dengannya dan mengerti semua sifat buruknya. Laki-laki itu bernama Kenny, Orangnya ceria terbuka dan sangat suka bercanda dan sangat cocok dengan Lala. Akan tetapi Kenny memiliki Pacar dan sedang menjalin Hubungan jarak jauh. Dia tidak pernah menceritkan apa-apa kepada Lala tentang pacarnya yang jauh itu, tetapi Lala sudah mengetahui sehingga menjaga jarak dengan Kenny. Mereka juga tidak satu tim dalam tempat kerja sehingga jam masuk mereka selalu berbeda dan jam pulang mereka pun sering bertentangan, itulah mengapa mereka sangat sulit untuk bertemu dan bercerita dalam waktu yang lama.

Suatu saat, Kenny selalu menghampiri Lala ditempat dimana Lala sering Berjaga dan mengajak Lala untuk Bertemu dan berbicara karena Kenny mempunyai sesuatu yang penting untuk dibicarakan. Kemudian Lala memutuskan untuk menunggu Kenny seusai Kenny Selesai bekerja.

Setelah itu, mereka pergi ketempat yang biasa mereka Nongkrong berdua sebuah tempat yang tidak jauh dari tempat mereka bekerja itu. Dan mereka pun mulai mengobrol.
~
Kenny telah mengatakan bahwa selama ini dia mempunyai perasaan lebih kepada Lala, perasaan yang sepertinya ingin melebihi hubungan pertemanan mereka. Lala sangat terkejut dan dia tidak setuju dengan itu, tapi dia mengatakan kepada Kenny kalau dia memiliki pengalaman yang buruk dan kisah asmaranya dan itu juga yang membuatnya tidak ingin menjalin hubungan dengan seseorang dan apalagi Kenny sudah dia anggap sebagai teman terdekatnya dan tidak pernah melibatkan perasaa. Lala juga mengira Kenny sangat setia kepada pacarnya yang sedang jauh darinya itu, selain itu Lala tidak ingin menjadi perusak hubungan Kenny dengan pacarnya yang jauh itu.
. Akan tetapi Kenny tidak terlihat kecewa dengan respon Lala yang seperti itu karena Kenny sudah mengetahui bahwa Lala akan bersifat seperti itu karena dia sudah menghafal karakter Lala.
Lala menolak perasaan Kenny dan mengatakan kepada Kenny kalau dia tidak akan menjauh hanya karena hal seperti ini dan begitu juga dengan Kenny tidak boleh menjauh hanya karena ditolak oleh Lala.

~
Setelah pertemuan dan pembahasan mereka sebelumnya, pertemuan Lala dan Kenny tidak canggung dan tetap saja menyapa seperti biasa ditempat kerja.
Akan tetapi setelah itu semua Lala menjadi pemikir, dan perenung akan semuanya. Satu sisi dia sangat tidak menyangkah hal seperti itu menghampiri Lala, dan semoga dia masih bisa bersikap biasa kepada Kenny.
~
Hari demi hari telah lewat, Kenny masih seperti biasa mengajak Lala kemana saja hanya saja ada yang berubah, dia menjadi lebih perhatian dan perlakuan yang sangat manis kepada Lala. Dia mengaggap Lala akan biasa saja karena Lala sudah mengetahui Perasaannya itu. Padahal disisi Lala, sangat tidak nyaman dan Risih dengan sifat Kenny yang seperti itu.
Karena itu Lala mengubah sifat kepada Kenny. Lala mencoba terlihat dingin dan tidak memperhatikan Kenny lagi.

~
Merasakan perubahan Lala, Kenny pun membalas Lala dengan cara Cuek kepada Lala. 
Lala pun merasakan perubahan Kenny juga, dan akhirnya dia memutuskan untuk seperti ini dulu setelah perasaan Lala membaik.
.
.
Setelah beberapa hari Lala sudah pada Moodnya lagi, dan menyapa Kenny dengan hangat lagi. Kenny juga membalas sapaannya dengan kegembiaraan. Dan mereka menjadi dekat kembali akan tetapi mereka masih memalsukan keadaan dan perasaan mereka.
Kenny yang semakin hari semakin tumbuh perasaannya kepada Lala, dan Lala yang perasaannya tidak jelas maunya apa sehingga selalu terlihat ingin menjauh.

Suatu hari, Kenny terlihat berbeda dan selalu murung pada saat aktivitas bekerja mereka dan itu dilihat oleh Lala dan segera menghampiri Kenny dikantin tempat mereka bekerja.
Lala bertanya ada apa dengan Kenny dan ternyata Kenny telah putus dengan pacarnya yang jauh itu sehingga terlihat sedih dan murung. 
Mendengar itu, Lala menghibur Kenny yang sedang galau dan akhirnya Kenny pun ceria seperti biasanya.
Maka muncul lagi pembahasan soal perasaan Kenny.

Kenny mengungkapkan kalau Lala membuatnya sangat nyaman ketika berada didekat Lala dan dia sangat bahagia.. Tetapi lagi-lagi Lala menolaknya, mengatakan bahwa dia sedang tidak bisa memiliki pasangan karena dia masih ingin bebas dengan keadaannya yang seperti sekarang. 
Kenny mengatakan bahwa apapun jawaban Lala, dia tidak akan menyerah sampai pada Lala membuka hati untuk dia dan dia akan berusaha membuat Lala Mencintai dirinya.
Lala mengatakan hal itu tidak akan mudah bagi Kenny dan hanya akan melukai hati Kenny. Tetapi Kenny tetap ngotot dan sangat bersemangat untuk itu.

. Beberapa hari telah lewat dan mereka masih terlihat dekat seperti biasanya. 
Dan Sampai pada saat Lala yang sangat sibuk dan tertekan oleh pekerjaannya. Nampaknya keadaannya sedang lelah, sehingga Lala sering terlihat Murung ketika sendiri dan sangat mudah menghayal. Dia juga sering dimarahi oleh atasan dan sangat mudah menangis ketika sedang sendiri. Merenung semua dan sangat butuh teman untuk menghibur. 

Dia mencari Kenny untuk curhat akan semuanya dan akhirnya mereka bertemu dan Lala menceritakan semuanya sampai menangis didepan Kenny. Kenny terlihat sangat panik dan tidak tahu harus apakan Lala. 
Lalu, Kenny hanya menghibur Lala dan memberikannya kata-kata supaya Lala bisa semangat lagi. Tapi Lala menjadi pecah tangisannya, dan tidak bisa berhenti untuk menangis. Lalu Kenny membiarkannya sembari mengelus kepala Lala sampai Lala berhenti Menangis .
Sampai tiba waktu dimana Lala berhenti mengangis dan Kenny mengatakan kepadanya untuk Semangat dan jangan pernah berubah pikiran akan semuanya, apapun keputusan yang Lala ambil adalah yang terbaik. Sebelum itu, Lala memutuskan untuk keluar dari pekerjannya itu tetapi berubah pikiran dan mengatakan kepada Kenny kalau dia tidak akan keluar karena memiliki teman-teman yang dia sayangi.
.
.
~
Setelah itu semua Lala terlihat tegar dan bergembira lagi dan hanya fokus untuk bekerja sehingga sudah jarang berhubungan dengan Kenny lagi. Kenny menunjukkan perhatiannya dari jauh kepada Lala, membelikan Lala makanan dan menyemangati melalui orang-orang terdekat Lala.
. Mengetahui itu semua, Lala sudah mulai merasakan hal yang berbeda dihatinya ketika dia mengingat Kenny. Dan juga terkadang tergetar ketika memikirkan Kenny.

Setelah merasa seperti itu, dia segera mengajak Kenny untuk Bertemu.
Lala mengatakan kalau apa yang pernah dikatakan Kenny sebelumnya tidak berubah. Kenny harus menepati janjinya yang akan berusaha membuat dia jatuh cinta dan menyuruh Kenny untuk tidak berpaling perasaannya dari dia.
Kenny pun sangat senang dan berfikir untuk menembak Lala kembali dan meminta saran teman-teman terdekat Lala. Namun, semuanya terhambat karena dia melihat Lala sangat dengan dengan satu rekan kerja Lala yang bernama Mario yang diketahui menyukai Lala juga, . 
Kenny terlihat putus asa dan kecewa sehingga sangat dingin ketika Lala menyapanya.

Lala terlihat heran dan bertanya kepada teman terdekat Kenny, dan temannya itu mengatakan kalau Kenny sedang kecewa dan sepertinya sedang cemburu karena dia juga mendengar kalau Mario telah menembak Lala dan Lala sudah pacaran dengan Mario.
. Lala pun marah, dan mendatangi Kenny untuk memperjelas semuanya. 
Lala menjelaskan bahwa semuanya itu benar kecuali Hal dimana dia telah pacaran dengan Mario itu adalah hal yang tidak sesuai fakta. Lala juga menolak Mario dengan kata-kata serupa dengan Kenny. Lala mengatakan kepada Kenny untuk tidak usah khawatir. 
.
.
Hari demi hari lewat, dan didalam tempat mereka bekerja itu telah dimasuki orang-orang baru terutama di tempat Kenny juga. 
Tidak lama itu, Kenny mengatakan kepada Lala kalau ada anak baru yang membuatnya risih karena sering mengganggunya dan bahkan mengambil nomor nya dengan tidak segan. Bahkan Kenny mengatakan wanita itu menyukainya dan itu membuatnya risih, wanita itu bernama Keyla. 
 ~
Tidak lama kemudian, gosip bermunculan bahkan sampai ditelinga Lala soal Kenny yang sedang menjalin status berpacaran dengan Keyla yang merupakan orang baru ditempat Kenny. 
Lala tidak terkejut karena tidak percaya akan semua itu karena dia sangat mengetahui semua tentang Kenny. Teapi satu sisi dia juga sangat terganggu dengan itu karena hubungannya dengan Kenny sudah agak jauh. Lala pun penasaran dan ingin mencari tahu siapa Keyla itu dan bertanya kepada rekan-rekan Kenny.
Lala mendapati respon semua orang disitu kalau Keyla adalah orang yang sangat mudah menggoda laki-laki dan sangat dekat dengan Kenny. Bahkan ada yang bilang mereka sudah berpacaran. 
Mendegar itu juga, Lala mulai banyak berpikir dan menunggu untuk satu jam kerja dengan Kenny supaya dia bisa memastikan semuanya. 

Pada jam istirahat, Lala istirahat bersama teman-temannya dan pergi ketempat dimana dia sering pergi bersama Kenny dan akhirnya dia melihat Kenny bersama Keyla yang sedang duduk dan makan.
Teman-teman Lala langsung berbicara kepada Lala kalau itu Kenny dengan anak baru dengan barengan.
Lala hanya tersenyum dan berkata mereka berdua cocok dan ternyata gosip yang dia dengar adalah kebenaran. Satu sisi Lala kecewa dan sakit hati dengan Kenny satu sisi juga dia tidak boleh seperti itu karena itu salahnya juga sudah menolak Kenny berkali-kali. 
Yang dia pikirkan adalah janji yang Kenny berikan kepadanya. Kenapa disaat Lala sudah ingn membuka hati untuk dia, dia seperti itu. 
 Lala sangat kecewa tetapi ditutupinya karena semunya juga sudah merasa kasihan kepadanya.
Lala mencoba baik-baik saja akan mereka, dan malahan Lala menunjukkan sifatnya yang mendukung hubungan Kenny dengan Keylah.
. Tetapi orang-orang sangat bersimpatik karena yang diketahui dekat seperti orang berpacaran adalah dirinya dengan Kenny. 
Lala merasa sangat tidak adil baginya.

~
Setelah itu semua, Lala menjalani aktivitas seperti biasanya yaitu tersenyum dan bersikap seolah semuanya baik-baiks saja. Meskipun Kenny direbut darinya bahkan sebelum dirinya pacaran dengan Kenny dia merasa sangat tidak bersemangat. 
Tiba dimana Kenny menghubunginya daln mengajaknya jalan, tetapi Lala menolak karena tidak enak nanti Keyla mengetahui nya bahkan rekan-rekan ditempat kerja mereka akan membicarakan hal yang buruk tentangnuya. 
Lala terus menjauh, tetapi Kenny masih saja terus mencari Lala.

Suatu saat, Kenny mendatangi Lala tiba-tiba dan memeluk Lala karena dia merasa sudah dipermainkan oleh Keyla..
Ternyata Keyla sudah memiliki pacar lain selain Kenny.
Lala juga marah dan akhirnya memutuskan untuk dekat-dekat dengan Kenny meskipun disitu ada Keyla juga. 
Dari situ, Lala dibicarakan semua yang buruk karena Keyla merekayasakan semua dan menceritakan yang bukan faktanya kepada semua orang. Ada yang mengatakan kalau Lala itu adalah perebut pacar orang dan perusak pasangan. 
Demi Kenny, Lala tidak memperdulikan itu semua. Dan akhirnya Hubungan Kenny dengan Keyla berakhir. Dan Lala menjadi dekat dengan Kenny lagi.
~
Akan tetapi, image Lala masih terkesan buruk dimata semuanya. Lala sangat tertekan karena semuanya membicarakannya, semuanya melihatnya dengan mata yang sinis, semua tingkah Lala adalah kesalahan. Lala merasa sangat tertekan dan tidak ingin menemui Kenny lagi demi menyelamatkan dirinya.
.
Disitu Lala sering dihibur oleh seseorang yang merupakan Rekan satu tim dengan Lala. Orang itu bernama Vian. meskipun orangnya dingin dan sedikit cuek, dia mampu menemani Lala dan membantu Lala apapun yang Lala perlukan.

Ada suatu waktu, Lala terpikir tentang Vian dan mulai merasakan aneh tentang Vian.
Lala merasa, kalau akhir-akhir ini orang yang selalu ada untuknya adalah Vian dan ketika dia butuh bantuan Vian lah yang selalu ada untuknya. Bahkan Vian selalu datang tepat waktu disaat Lala benar-benar butuh sesuatu Vian yang selalu muncul.
Lala merasa aneh dengan itu dan dia mulai curhat kepada teman-temannya. Mungkin ada sesuatu hal yang akan terjadi,
dan entah kenapa juga dia sangat nyaman ketika Vian sedang bersamanya.

Satu sisi, Kenny muncul lagi dan ingin memastikan perasaan Lala kepadanya masih tidak berubah.
Saat itu, Lala  mengalami dilema yang sangat besar, saat dia sedang mmembutuhkan seseorang untuk selalu ada Kenny tidak ada untuk itu yang selalu ada hanyalah Vian. Mungkin saja Lala telah mengalami perubahan perasaan kepada Kenny.
. Kenny tidak tahu itu, dan akhirnya menembak Lala untuk kesekian kalinya, Lala mengatakan untuk menjawabnya nanti saja dia masih ingin merenung sesuatu.

~
Karena itu, Lala menjadi murung lagi dan terlihat sedang memikirkan sesuatu. Pokoknya dia terlihat berbeda dengan Lala yang sebenarnya.
Merasakan sesuatu yang berbeda dengan Lala, Vian pun mulai megajaknya terbuka dan menyarakan Lala untuk menceritakan apa yang membuatnya resah kepada Vian barangkali dia bisa membantunya.
. Lala mengatakan dia masih membutuhkan waktu untuk sendiri dan memikirkan semuanya.
Melihat Lala yang seperti itu, Vian juga khawatir dan mencoba untuk bertanya kepada teman terdekat Lala bernama Tasya. 
.
Tasya menceritakan kalau Kenny sedang membuatnya bingung. Namun, itu juga hasil perbuatan Lala sendiri. Lala sudah memberikan kesempatan kepada Kenny dan pada akhirnya Lala sendiri tidak bisa mempertanggung jawabkan itu sampai dia bingung sendiri.
Selain itu, ada juga yang mengganggu pemikiran Lala tapi Tasya tidak diberitahunya tapi Tasya sebagai teman dekatnya mengetahui apa yang sedang Lala rasakan.

Tasya akhirnya membicarakan sesuatu hal yang serius dengan Vian. Yang membahas tentang perasaannya untuk Lala. Dan memang ternyata Vian memiliki perasaan yang sangat dalam untuk Lala juga dan Tasya sudah menduga itu karena melihat tatapan mata keduanya yang berbeda ketika saling melirik.
Menurut Tasya, Lala tidak senang melihat dia dan Vian terlalu dekat alias cemburu denganTasya.
Awalnya Tasya hanya menerka-nerka oleh pemikirannya itu, tetapi ketika saat ini menyelidiki semuanya hal yang mengganggu Lala adalah dia harus memperjelaskan perasaannya untuk siapa. Apakah masih untuk Kenny atau sudah beralih kepada Vian?

Tasya berhasil memecahkan semuanya, dan dia tahu apa yang akan Lala putuskan saat itu.
Akhirnya Tasya mengajak Lala untuk bertemu dengannya, dia sudah bersama dengan Vian dan Kenny. Lala terkejut, dipikirnya apakah yang akan dilakukan temannya itu kepadanya..
.
Tasya menyuruh Lala untuk berbicara dengan Kenny didepan Vian, agar semuanya terlihat jelas. Tapi Lala sangat tidak nyaman. Yang pada akhirnya Lala hanya mempersingkat pembicaraannya dengan Kenny yang sudah Kenny anggap sudah selesai pada saat itu, dan Vian yang terlihat sedikit kecewa.
.
.
~
Ketika sedang jam kerja, Vian mengobrol dengan Lala. Vian bertanya apa sebenarnya yang terjadi antara Lala dan Kenny, dan apakah mereka sudah menjadi separang kekasih..
Lala menjawabnya dengan lantang mengatakan 'Tdak!" menjelaskan hubungannya dengan Kenny tidak ada apa-apa.
Saat itu, Lala mau terbuka kepada Vian dan mengatakan bahwa dia sangat membutuhkan orang yang tulus, selalu ada dan menerima semua keadaan nya saat itupun Vian termenung dan sudah memutuskan sesuatu.
.
Ketika dalam perjalanan pulang, Vian mengantar Lala sampai depan rumah. Setelah sampai didepan rumah Vian memutuskan untuk berbicara sesuatu yang penting menyangkut perasaannya kepada Lala. Dia mengatakan kalau Lala sudah membuat hatinya nyaman dan sangat tenang ketika berada didekat Lala. Karena sebelumnya dia tidak pernah merasakan ini sebelumnya, tapi Lala mampu membuatnya seperti itu. Dia suka sifat Lala yang sangat Ceria, hangat dan bersemangat selalu sehingga ketika berada didekat Lala, dia menjadi sangat nyaman sampai menyimpan perasaan yang lebih untuk Lala.

Mendengar itu semua, Lala juga sangat kaget dan satu sisi dia senang dan legah. Karena sebelumnya Lala sempat merasakan ada yang aneh dengan Vian tetapi Vian tidak memperlihatkannya dan sangat pintar menjaga itu semua.
Vian mengatakan seharusnya Lala merasakan itu semua, karena dia ingin membuat Lala nyaman. Sebelumnya Vian belum pernah melakukan ini kepada lawan jenis selain Lala. Pokoknya disebutnya Lala adalah orang yang special bagi Vian dan Lala sangat berbeda dari semua wanita yang dia kenal.

~
Memikirkan keduanya. Lala semakin bingung harus apakan Kenny dan Vian. Dia benar-benar tidak bisa memberikan keputusan yang besar. Sehingga membuat mereka ketergantungan dengan sifat nya.
Lala terus menerus bersikap seperti biasa, dan bahkan dia menyetarai perlakuannya bagi keduanya. Tetapi untuk Kenny, Kenny telah membuat Lala kecewa saat itu dan Lala benar-benar tidak ingin menemui Kenny lagi. Saat itu, Lala hanya sering bersama Vian tetapi belum ada kejelasan hubungan mereka. Mereka terus menerus bersama, melakukan hal bersama tetapi juga Lala belum memberikan kepastian kepada Vian.

~
Ketika capek melalui semua, Vian ingin memperjelas hubungannya dengan Lala. Dan meminta Lala memberikan kepastian karena sebagai Laki-laki dia butuh hal itu.
Lala sedang tidak ingin memperjelasnya karena dia sudah nyaman dengan posisi mereka yang seperti itu. Dan akhirnya Lala memberikan jawaban yang sama seperti apa yang dia berikan kepada Kenny waktu lalu. Lala benar-benar minta ma, dia mengatakan Vian terlalu terburu-buru sedangkan dia belum mempersiapkan hatinya. Mendengar itu, Vian sangat putus asa dan sudah jatuh semangat.
Lala terus meminta maaf, sebenarnya dia ingin mengatakan hal yang berbeda tetapi dia masih plin-plan dengan keputusannya maka dia mengatakan seperti itu.
Satu sisi dia tidak mau Vian menjauh dari dia dan tidak ingin kehilangan Vian karena mereka sudah Lala anggap dekat dengan dirinya.
.
Meskipun seperti itu. Mereka masih saja dekat, meski pertama sangat canggung tapi lama-kelamaan mereka mulai berlaku seperti biasa malahan semakin mesrah tetapi hanya sebagai sahabat.
. Penolakkan Lala kepada Vian tidak menghalangi komunikasi mereka. Vian masih saja perhatian kepada dan sebaliknya.


~~
Sampai pada saat dimana Kenny muncul kembali dan mendatangi Lala lagi dan ingin Lala menjadi pacarnya. Tapi tidak semudah itu. Dia merasa Lala sudah sangat jauh, dan memperhatikan kalau Lala sudah telalu dekat dengan Vian. 
Awalnya, Kenny tidak mengetahui apa yang terjadi diantara Vian dan Lala, dia hanya menganggap keduanya hanya berteman. Tetapi, setelah dia menyelidiki mereka diam-diam dia mengetahuinya dan tidak menyangkah tenyata teman serekan kerjanya seperti itu. Dia berfikir kalau Vian mengetahui dirinya yang selalu menginginkan Lala sedari dul, tetapi kenapa Vian seperti itu.

Kenny menghubungi Vian untuk bicara, lalu bertemu lah mereka. 
Pertama, Kenny bertanya kepada Vian apa yang terjadi diantara dia dan Lala. Kenny memintanya agar jujur sebelum emosi Kenny meledak. Kenny menghargai Vian sebagai teman tetapi Vian tidak pernah merasa seperti itu.
Vian membantah itu semua. Vian mengatakan dia memang memiliki perasaan yang terpendam kepada Lala dan akhirnya dia tiak mampu menahannya lagi. Satu sisi dia juga memang mengetahui Kenny yang memang ingin Lala menjadi pacarnya sedari dulu, tetapi Vian sangat marah ketika Lala ingin mempercayakan perasaan Kenny, dia mendadak berubah seolah sedang mempermainkan hati Lala. Vian megaku kalau Vian tidak suka dengan cara Kenny yang seperti itu, karena dia sangat sesak melihat Lala sedih karena Kenny dan Vian ingin selalu ada didekat Lala dan membagagiakan Lala juga melindungi Lala dan orang seperti Kenny. 
Kemudian emosi Kenny mulai naik, tetapi dia masih menahannya. Kemudian dikatakannya kepada Vian. Jika memang Lala nyaman akan dirinya dan Vian tidak akan menyakiti Lala, Kenny akan ikhlas dan melepaskan semua perasaannya kepada Lala.

Vian menjawab kalau dirinya juga sudah ditolak oleh Lala, dan dia tidak akan bertanya untuk yang kedua kalinya tentang perasaannya kepada Lala karena dia tipe yang tidak suka mengulang. Satu kali dia mengungkapkan perasaannya dan kemudian dia ditolak, dia memutuskan melupakan itu dengan perlahan. Meskipun orang tersebut masih dekat dengannya tetap dia masih pada pendiriannya.
Meskipun jawaban Lala saat itu dia menyuruh Vian untuk menunggu sampai hatinya siap, Vian tidak akan melakukannya.

Kenny sangat marah,dan mengatakan kalau nantinya Lala tersakiti hanya karena sifat Vian dia tidak akan tiggal diam dan tidak akan memaafkan Vian karena saat ini Kenny melihat Lala sangat bahagia ketika dengan Vian
. Tetapi Vian mengatakan Kenny tidak perlu mengatur mereka karena itu urusan mereka dan Kenny tidak memiliki hak karena Kenny pun bukan siapa-siapanya Lala. Vian akan mengurusnya.
Kenny marah dan hampir memukul Vian, lalu datanglah teman dekat mereka bernama Donny. 

Donny menghentikan mereka, dan menjelaskan kepada Kenny, bahwa Vian juga sudah lama menyukai Lala tetapi dia merasa tidak enak dengan Kenny, dia sangat tertekan mengingat Kenny juga teman dekatnya tetapi satu sisi dia tidak bisa memendam ketika melihat Lala sedih karena Kenny.
Kenny baru tahu kalau Lala sering bersedih hanya karena sifatnya dan Kenny juga pun kecewa akan dirinya sendiri.

Kemudian Kenny mendatangi Lala dan meminta maaf kepada Lala karena dirinya Lala sering bersedih. Lala kelihatan heran dan bertanya kepada Kenny ada apa dengannya. Lalu Kenny langsung pergi.
Tak lama kemudian Donny dan Vian langsung muncul. Lala melihat muka mereka yang murung seperti ada terjadi sesuatu. Lala bertanya ada apa dan Donny pun menjelaskan semuanya.
~
Setelah mengetahui semuanya, Lala sangat terkejut dan khawatir. Lala bersedih, kenapa semuanya jadi rumit seperti ini. Dia merasa dirinya yang paling buruk karena dia sepertinya sudah memberi keduaya kesempatan dan akhirnya dia juga telah menyakiti mereka berdua.

Lala memohon kepada keduanya agar segera berdamai dan saling melupakan apa yang terjadi, dia berpikir sebaiknya dia menghilang dan tidak lagi muncul didepan mereka berdua, tetapi dipikirnya lagi kalau itu bukan gayanya dan itu bukan jalan keluar yang tepat. Karena itu, dia mati-matian untuk membuat keduanya berbaikkan seperti semula. Lala sangat risih karena mereka bertengkar karena dirinya padahal sebelumnya mereka adalah teman dekat.
Tetapi, tak peduli seberapa berusahanya Lala untuk membuat mereka berdamai namanya juga orang yang sedang emosi dan keduanya susah untuk diberitahu., yang satunya keras kepala yang satunya egois. Lala kemudian stress dan ingin menyerah.

Lala berkeputusan untuk membiarkan mereka seperti itu, dan tidak akan mengurus mereka lagi.
Tapi, semakin dibiarkan mereka juga malah menjadi-jadi sampai membuat pertemanan yang lain berkesalahpahaman. Lala sangat tertekan dan tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia meminta pertolongan kepada teman-temannya yang lain. Tetapi yang ada malahan pertemanan mereka hancur satu persatu.
SANGAT KACAU. 
Lala menjadi sering menangis, pemurung, sedih terus menerus. Dia hanya berpikir kenapa semuanya jadi seperti ini hanya karena dirinya sendiri.

Karena Lala yang seperti itu, orang tua Lala juga resah. Mereka melihat Lala seperti orang yang sangat-sangat tersiksa batinnya. Lalu orang tua Lala menyuruh Lala untuk berhenti dari pekerjaannya dan tidak lagi berteman dengan mereka.
Lala semakin tertekan lagi dan sangat kacau. Kenapa orang tuanya seperti itu. Kenapa semua menimpa dia seperti ini. Dia sangat kacau dan lari dari rumah.
Hal itu diketahui oleh Vian, dan akhirnya Vian segera mencari keberadaan Lala. Sampai menemukan Lala, ternyata Lala berada ditempat dimana mereka sering bersama ketika Lala sedang banya masalah.
Kemudian, Vian menghibur Lala. Lala mengatakan dia tidak ingin pulang kerumah. Mengatui itu, mungkin perasaan Lala masih kacau dan belum terkendali, Vian pun membawa Lala jalan-jalan ketempat yang indah yang belum pernah didatangi oleh Lala sendiri.

Tempat itu diatas bukit, sangat enak ketika sedang kacau pergi ketempat itu. Mereka hanya berdua, dan hari sudah sore matahari akan terbenam. Dan pada akhirnya, mereka melihat matahari terbenam bersama sampai hari benar-benar gelap, lalu muncul lampu-lampu kelihatan sangat indah ketika dari atas. 
Lala merasa sangat tenang, dan nyaman. Dia ingin menangis tetapi ditahannya karena Vian. Tetapi Vian juga masih berusaha untuk menghibur Lala sampai Lala tertawa. Lala tertawa sembari menyeka air matanya.
Vian terkejut dan mengatakan kepada Lala kalau Lala tidak perlu mehanan air matanya, kalau Lala ingin menangis maka menangislah dirinya akan membuat hati Lala tenang setelahnya. Mendengar itu, tangis Lala semakin pecah dan menangis tersedu-sedu. Melihat itu, Vian sangat merasa sedih juga dan memeluk Lala sembari megelus-elus kepala Lala.
~
Beberapa saat kemudian, Lala sudah tenang dan lega akan semuanya.
Ketika mereka ingin pulang, Vian mendapat telepon dari Tasya. Tasya mengatakan bahwa dia akan mengunjungi salah satu teman dekat mereka Gledys yang sedang berada di kampung bersama Donny, dan mengajak mereka juga untuk ikut dengannya karena Tasya mengetahui kalau Lala sedang tidak ingin pulang kerumah. 
Vian pun langsung meng-iyakan dan akhirnya mereka menuju kapung halaman Gledys yang jauh itu. Mereka tidak berpikir yang akan terjadi. Saat dalam perjalanan, Mereka kedinginan karena hanya menggunakan motor, saat itu juga cuaca sedang beraingin dan memang keadaan cuaca dibeberapa kampung suhunya sangat dingin.
Meski begitu, mereka tidak pantang menyerah. Setelah beberapa jam mereka tiba dirumah Gledys pukul 10 malam, dan akhirnya mereka menghangatkan diri dirumah itu.

Cuara benar-benar sangat dingin, mereka tidur dengan keadaan kedinginan dan benar-benar sangat dingin. Sampai tiba pagi hari, masih juga dingin walaupun diluar sudah muncul matahari.
Mereka sarapan dan beberapa jam kemudian mereka akan perjalanan untuk pulang.

Sampai dikota, pukul 10 pagi.Vian tidak langsung mengantar Lala pulang, tetapi mampir dulu dirumah teman mereka yang bernama Sam. Mereka bercerita dan tak lama kemudian jam 1 siang Vian mengantar Lala pulang.
~
Setelah itu semua, mereka semua disibukkan dengan urusan masing-masing. Lala dan Vian yang sibuk bekerja, begitu juga teman-teman mereka dan Kenny yang sebentar lagi akan berangkat ke kampung halamannya.
Mereka sudah jarang berkomunikasi dan hampir dibilang tidak ada lagi yang saling memberikan kabar diantara mereka semua. 
.
Tapi disisi lain, Lala yang mulai merasa kesepian dengan keadaannya. Biasanya ada teman yang selalu menghiburnya tetapi ini tidak ada lagi. Terasa hampa, dan dia mulai merindukan sosok orang-orang yang selalu ada disaat bahkan disaat dia tidak butuhpun orang itu selalu muncul. Orang itu adalah Vian. Dan entah kenapa Lala selalu saja memikirkan Vian dimanapun dan apapun yang Lala berada dan lakukan.
.
Satu sisi juga Vian meghilang, sudah tidak pernah seperti sebelumnya, telah berubah. Kenapa?
Ada apa yang Vian? Lala sangat berpikir keras untuk itu, Vian yang biasanya selalu muncul setiap saat, memberi perhatian, mengkhawatirkan Lala, rajin menanyakan Lala dimana dan sedang apa. Kali ini tidak lagi. Sangat jauh.

Ketika Lala capek memakai semua dengan pikiran, Lala menghubungi Vian dengan cara mengirim pesan kepada Vian. Lala menanyakan kabarnya, kenapa sudah tidak pernah muncul seperti dulu.. Semua itu di respon oleh Vian dan mengatakan kalau dia sangat sibuk.
Lala tidak mengerti, ada apa dengan Via..? Dia begitu keras memikirkan alasan Vian seperti itu. Sudah tidak pernah perhatian seperti dulu, tidak pernah bercanda seperti dulu. 

Kemudian, Lala memutuskan untuk jujur kepada Vian. Dia akan mengatakan yang sebenarnya mengenai apa yang sedang dia rasakan kini.
Lala mencoba menghubungi Vian untuk bertemu, tetapi Vian selalu mengatakan tidak bisa dan ada hal yang sedang dia lakukan dia menunjukkan kalau dia benar-benar sibuk.
Lala dibuatnya Galau dan tidak tahu harus ngapain. Karena seperti itu, Lala memutuskan untuk mengatakannya lewat pesan, karena jika mengirim pesan Vian selalu meresponnya.

Lala kemudian mengatakan semuanya kepada Vian kalau selama ini Lala merindukannya. Lala mulai memikirkan dia saat setelah mereka pergi melihat matahari terbenam waktu Lala sedang banyak masalah. Ketika hari mulai sore dan ketika melihat matahari terbenam Vian selalu hadir di benak nya. Semua hal yang menyangkut Vian dia selalu merasakan ada hal yang aneh didalam dadanya. Hatinya selalu bergetar dan selalu ingin seperti dulu dengan Vian. 
Hanya saja sekarang Vian telah berubah total meski sudah mengetahui perasaan Lala yang sebenarnya, tetapi Vian tetap saja jauh. 
Lala sangat sedih, kesepian, terkadang ingin menangis, terkadang ingin memberontak. Dia masih heran dengan Vian yang seperti itu. Kenapa...? Dipikirnya! masa-masa mereka sangat indah dulu. Menyenangkan ketika sedang bersama. 

~~
Dua Bulan telah lewat, situasi masih seperti dahulu. Hanya saja Lala sudah mulai terbiasa. Akan tetapi dia masih menunggu Vian meskipun dia sadar Vian tidak akan seperti dulu.
Karena seperti itu. Ada perasaan kesal Lala yang Lala tundjukkan kepada Vian. Tetapi tidak ada respon sama sekali. 
Beberapa kali Lala mencoba untuk melupakan Vian. Selalu saja tidak bisa. Lala sudah bercerita kepada teman-temannya. Mereka pun sendiri kebingungan. 
Lala sadar, ada hal yang tidak bisa dipaksa, dan tidak kan lagi bisa seperti semula. 
.
Akhirnya dia mencoba untuk terbiasa dengan perasaannya yang diam itu, meski dilubuk hatinya masih selalu merindukan Vian. Tidak satupun harapannya untuk Vian kembali seperti dulu.
Perasaan ini sungguh sakit, Tidak pernah saling memiliki tapi rasanya menyesakkan. 
Ini adalah rasanya kehilangan orang yang selalu peduli. Lala sadar. Tetapi dia percaya suatu saat akan kembali pulih, maksudnya perasaannya itu. Semua punya perasaan. Semuanya pasti selesai.

Namun, setiap kali dia melihat Matahari terbenam, selalu saja dia merasakan sesak didadanya.

SELESAI~

Kamis, 10 Januari 2019

Love Triangle (Friendzone)

. Ada seorang gadis bernama Wina, dia memiliki 3 sahabat laki-laki yang bernama Andre, Tino, Luki.
Mereka telah bersama semenjak memasuki bangku SMP. Mereka saat ini sudah menginjak kelas 1 SMA, dan mereka pun memutuskan untuk masuk disekolah yang sama, selain itu mereka juga sekelas dikelas 'Xb'. 
Selama ini mereka berpergian bersama-sama dan melakukan apapun bersamaan. Disinilah kisah asmara mereka dimulai.~

^Didepan rumah Wina^
Tino : Buset, sih Wina lama bener dah.. Sebentar lagi jam 7 masa hari pertama kita telat sih
Luki : yaelah cuy, elu alay banget. memangnya barusan ini kita telat? Sebelum-sebelumnya nya jg sering telat kali', maklum ajalah luu, sih Wina tuh cewek, cewek tu rempong belum dandannya belum rambutnya di gaya2in..
Tino : Tapikan ga usah kelamaan gini kali', dari jam stengah 6 kita disini dienye baru bangun.
Andre : Udahudahh luu pade berisik amat dah, tuu sana Wina keluar. Ayok berangkat.
Wina : Maafin yakk, kelamaan lu pada. Eh btw lu semua kgk ada beda2nya sama dulu, broo udah dong penampilan kalian, ini tuh SMA brur SMA. yahelah penampilan lu pada bau kencur daahh. *Bicara sambil jalan*
Tino : Yaelah, lu aja yg terlalu semangat dandanan lu menor tuu, lumutan kali' nunggu.. mana gak dapat sarapan *Muka BT*
Wina : yaampunn alayy bat dahh, harusnya gini kalau masuk SMA, apalagi gue cewek, yakkali kelihatan Cupu' atau dekkil. Huu
Luki : Kamu mau gimana pun nih Win, kamu tetap cantik kok.
Wina *Tersipu Megang rambut*
Tino : Modus tuh Win, mau ditraktir dia kali'
[Andre hanya diam sambil memerhatikan mereka dan senyum.]

^Dikelas^
Tino : Ga nyangkah yaa kita bisa sekelas lagi, gue kirain kita semua bakal pisah walaupun satu sekolahan.
Wina : Iyanih, ga nyangkah bgt. Eh btw, yg mau duduk ama gue siapa nih,,? kita duduknya berdampingan aja yaa, kaga usah jauh2.
Tino : Gue aja Win, hehehe *Buru2 disebelah Wina* Lu berdua barengan aja ya, gue sama Wina hehe.
Andre dan Luki hanya saling bertatapan polos.


. Kemudian Guru datang dan memulai perkenalan. Mereka pun disuruh berkenalan satu dengan yang lain, dan diharuskan untuk menyebut asal sekolah dan tempat tinggal. Setelah itu, waktu berlalu jam istrahat pun tiba.

^Dikantin^
Seorang cowok datang menghampiri Wina dan 3 sahabatnya itu yang sedang makan dimeja kantin.
Cowok ini bernama Sadli, dia teman sekelas juga dan ingin berkenalan lebih dekat dengan Wina.
Sadli : Hy Wina, kenalin Nama aku Sadli, aku duduk dibangku sudut depan dekat dengan meja guru, salam kenal yaa.. *Sambil menjulurkan tangan*
Wina : Eh iya, salam kenal juga *berjabat tangan* Ini juga sahabat gue dari SMP, satu sekolahan ama gue juga waktu SMP.
Tino : Call me Tino *Memeluk sapa Sadli
Luki : Gue Luki *Berjabat tangan*
Andre : Andre *Menolak jabat tangan dari Sadli dan ekspresi Jutek.
Sadli : Win, kamu ada waktu luang ga sebentar pulang sekolahnya? aku mau ngajakkin kamu masuk Organisasi Basket, kamu suka olahraga kan tadi kamu bilang waktu perkanalan.
Wina : Ehmm, Bo*Terpotong karena Luki*
Luki : Dia gabisa pulang telat, soalnya mamanya suka nyariin.
Tino : Iya bro, kecuali ama kita2, karena Ortunya udah tau.
Wina : Eh lu pada apaan sih, orang gue gap *Kepotong lagi guys*
Tino : Udah ah, lu makan gih.. makanan lu lalatan tuh..
Luki : Eh brur, tu temen luu udah nungguin, kesana gih..*Mendorong Sadli*
Wina : Lu berdua apaan sih, gue pengen masuk basket lagi, ngapa lu pake bilang begitu ke Sadli, orang dia juga ketua organisasi lagi. Duh lu pada yakk ah BT gue.
Tino : Yakan bener mama lu suka nyariin kalau lu pulangnya lama, trus nyariinnya dikita2 lagi, kan bukan kita yg ngajak luu.
Luki : Bener tuh Win, mending lain kali aja kamu pergi kesitu, ntar kita juga gabung. mending kamu hari ini pulangnya jangan lama-lama, karena baru hari pertama masuk sekolah.. Mama kamu pasti mikirnya macam-macam nanti.
Wina : Yahelah ni orang pada, ini kan urusan gue kali', Liat tuh Andre aja ga sewot apa2..
Andre : Bener Win apa kata ni orang dua, lu mending langsung pulang.
Wina : Ettdah, tau lah gua pusing ladenin lu bertiga. Mending gue cabut.
Tino : Eits, jgn dulu Win, Makanan lu habisin, ntar kambuh tuh Maag lu.
Luki : Wina, kamu jgn gitulah. Kitakan disini peduli sama kamu. Dengerin ngapasihh,, Kan juga buat kebaikan kamu juga, trus mama kamu ga perlu khawatir.
Andre : Habisin makanan Win, udah mau masuk kelas.
*Dan Wina hanya cemberut BT*


. Setelah itu, Bell masuk berbunyi dan waktu istirahat masuk. Para Murid diharuskan masuk ke kelas masing-masing. 
Waktu terus berjalan, Akhirnya waktu Pulang sekolah. Wina kembali dihampiri oleh Sadli, dan tetap manawarkan Wina untuk Masuk Basket, mumpung 3 kawannya pada pergi ke WC, Wina langsung meng-Iyakan dan menuju tempat ke tempat bermain Basket.

^Didepan WC Laki-laki^
Tino : Lah, Wina mana? Perasaan tadi nunggunya disini, gabiasa kali' pergi ninggalin kita .
Andre : Mungkin ke WC juga kali'
Luki : Mungkin, ayuk nunggu depan WC cewek.

(10 menit mereka nunggu, Wina tidak juga keluar dari WC. Mereka pun mulai heran dan segera menelfon Wina. Tapi, malah dirijek oleh Wina karena sedang rapat. Mereka tidak tau kalau Wina sudah ikut dengan Sadli ke lapangan basket. Mereka mulai mencari Wina dan bertanya pada teman-teman disitu. Dan ada yang mengatakan kalau Wina ada dilapangan basket dan mereka benar2 Kejengkelan.)


^Setiba di Lapangan Basket^
Tino : Wina!!! Lu pulang lah, mamalu nyariin, udah sore.*sambil teriak*
(Mereka bertiga kelihatan sangat jengkel, dan Wina mulai panik.)
Wina : Ka, gue permisi yaa, Nanti besok gue hadir kalau latihan.*Berlari ke arah 3 sekawannya*
Luki : Kamu itu apaan sih Win, kan kita bilang lain kali bisa kesitu bareng kita, tapi kamu pergi tanpa kita, kamu tu bawel banget sih. *Nadanya Kesel*
Wina : Kan lu pada kaga isinin gue, yaudah gue pergi aja sendiri. Lagian tu ni urusan gue, lu pada gausah ikut campur, tuh cari organisasi yg kalian senengin trus masuk disitu, itu juga urusan kalian, gue ga akan peduli. *Sambil jalan duluan*
Andre : Win, *menahan tangan Wina* Kita bukannya ikut campur. Tapi kita Peduli sama lo, dan gamau nyokab lu marah sama kita lagi karena waktu itu lo pulang rumahnya telat garagara kita.
Luki : Iya Win, kita gamau kehilangan kamu karena mama kamu larang kita untuk barengan sama kamu lagi.
Tino : Iya Win, ngertiin yaa...*Memeluk Wina* kita gamau itu terjadi lagi. Makanya kita harus jadi tanggung jawab lu.
Wina : Iya, gue ngerti. Tapi kalian ga harus gini kali', kalian ngelarang gue barengan dengan Sadli untuk ke Tim Basket kan gue kecewa jadinya. Biarin gue masuk disitu, gue juga bisa jaga waktu kok.
Andre : Yasudah, lo boleh Masuk tapi kita juga harus masuk situ, masih nyari regu laki-lakinya kan?
Tino : Stuju, boleh tuh Win. Kita sekalian jagain elu.
Luki : Iya yah, Ndre lu jenius dahh.. dari tadi gak kepikir.
Wina : Lu serius? Yaudah ntar gue nanyain sih Sadli deh.. Yukk pulang

(Dijalan mereka bercandaan bareng, yang duluan mereka antar pulang adalah Wina karena Wina bagaikan Ratu bagi mereka, mereka sangat tidak mau Wina kenapa napa. Dan begitu sampai Wina dirumahnya mereka baru berpisah, mereka sudah bersumpah akan setia dan tidak akan meninggalkan Wina begitupun juga Wina sendiri. Selain itu, kalau Wina ingin berpergian harus bersama mereka dan mereka harus menjaga Wina dan selalu ada untuk Wina)

Wina : Thanks Brur udah nganterin, hati" lu pada yakh... Gue masuk nih..
Tino : Yoii. Bye.
Luki  Ndre, lu serius yg lu bilang tadi?
Tino : Iyatuh, barusan kali' lu secare itu sama Wina
Andre : Ya kan semestinya gitu, Wina mau apapun kita harus ada disekitar dia, dari pada menentang keinginannya seperti tadi, kan buat dia kecewa. Mending begini kali', Basket gampang kok.
Tino : Yakkale' kalau gue ga diterima gimana dong, gue cuy pendek.. anak basket tinggi", lu pada tinggi juga. Awas yaa kalau gue ga diterima, gue musuhin luu pada dahh
Luki : Masih mending elu, gue gimana.. kagak tau sama skali sama basket. Tapi demi Wina lah gue gapapa. Pulang yuk..

*Keesokan harinya*
(Gantian malahan Wina yang menunggu mereka menjemputnya, mereka Lama)
Wina : Ngapain sih, barusan tauk lu pada lama begini. Apa gue yg kecepatan yak
Luki : Gak kok, tadi Bus nya bannya kempes, jadinya kita harus turun di Halte lain dan nunggu Bus lain
Tino : Kali ini elu dandannya sederhana Win, Kan kalau Natural tambah cantik.. Hhee
Wina : Yaelah pagi2 Gombal. Btw Tadi malam gue ditelfon Sadli, trus skalian deh gue bilangin soal elu2 pada yg mau gabung juga.
Luki : Kamu ditelpon sama dia? Wih nekat juga tu orang yaa *Sambil berbalik wajah ke Tino dan Andre*
Wina : Lah kenapa, gue nelponan tu Lama bgt tadi malam. Ternyata dia juga orangnya seru dan nyambung sama gue, kyk kalian gitu.. Pembahasan kita mulai nyambung dan bercandaan, dia juga asik deh, ga tegang orangnya. *Tanpa sadar, Wina berjalan sendiri, dan berbalik kebelakang mereka bertiga malah kelihatan sedang membicarakan sesuatu.

*Disisi Andre, Luki, Tino sambil berbisik-bisik*
Tino : Berani2 nya sih Sadli nelpon Wina malam2 itu artinya dia ngajakkin Wina begadang. Ah sial
Luki : Kita harus ngasih pelajaran tu sih Sadli.
Andre : Gausah kali', mungkin dia cuman mau mendiskusikan sesuatu sama Wina. Kalau kelewatan baru kita bertindak
Wina *Datang* : Lu pada ngapain sihh,, elaahh.. gue ngomongnya sendiri jadinya. Ngomongin apaan sih bisik2 segala.. Apaann *Kepo*
Tino : Gak, tadi kita ngomongin tentang mau masuk Basket atau tidak.
Wina : Ooh, trus? Serius kan? Gue udh bilangin Saldi, katanya Boleh,, nunggu konfir dari Leader
Tino.Luki.Andre : *Bersamaan* Jelas dong. kita serius.
Wina : Yaelahh, kompak amat. Yuk jalan..

(SKIP, Pulang sekolah)
Sadli : Win, Jadi Latihan kan?
Wina : Eh iya.
Sadli : Trus mereka jadi Gabung?
Wina : Iya mereka langsung menghadap Kak Iwan aja Sad.
Sadli : Yaudah ayukk
Wina : Woy *Memanggil* Ayuk ke lapangan. Lu pada langsung menghadap Kak Iwan kata Sadli.
Tino : Lah kalau elu kemana?
Wina : Gue langsung latihan
Luki : Kamu gabisa nungguin kita gitu?
Wina : Gabisa lah, kalian menghadap Leader, Ntar diberitahu Peraturan dan konse kuensi tentang basket, Itu sebenarnya kemarin, karena gue udh hadir kemarin gue bisa latihan. Lu pada kgk hadir kemarin malah nyuruh pulang kan.. Yaudah gih sana


(Didalam Ruangan, sih Andre Luki Dan Tino sementara dijelaskan oleh Leader Basket yaitu Iwan, Senior mereka sekaligus Ketua Osis Disekolah itu. Tetapi mereka malah tidak memperhatikannya, yang mereka perhatikan adalah Wina yang sedang bersama Sadli yang sedang bermain Basket juga, mereka sangat risih dan tidak suka Wina dekat dengan Sadli.)

Iwan : Jadi, udah ngerti kan peraturannya?
[Mereka bertiga masih tidak memperhatikan]
Iwan : Hey!!
[Mereka bertiga kaget]
Tino : Sory ka. Iya kita ngerti.
Iwan : Lu semua lagi perhatikan apa? Serius ga sih dengan Basket?
Luki : Iya ka, Serius ka.
Iwan : Yasudah, jadi? Mau langsung latihan?
Tino : Iya ka, *Buru-buru berdiri*

>SKIP<
Selesai latihan mereka penutupan dan pulang. Tiba-tiba Sadli meghampiri Wina
Sadli : Win, mau aku anter pulang ga? Aku naik motor, dari pada jalan kaki kan..
Wina : Gausah Sad, Gue bareng Mereka bertiga, ntar ngamuk lagi mereka. Duluan aja Sad
Sadli : Kenapa? Trus harus izin gitu ke mereka? kamu kan bukan sodaranya, cuman sahabat kali'.
[Kemudian mereka bertiga datang]
Tino : Eh bro, maksud lu apaan dahh.. Wina itu harus pulang sama kita.
Luki : Kalau Wina nya gamau, gausahlah maksa gitu pake bilangin kita gitu lagi.
Sadli : Bro, Wina gue anter pulang yaa, lu ga kasian apa dia harus jalan kaki seperti lu semua? Skali2 dia naik motor kan langsung sampai..
Andre : Win, lo mau pulang bareng dia atau kita
Wina : Ehhee,, kenapa gini sih.. yaudah gue Naik buss dah.. elu pada kagak usah berantem.. Sad, lu pulang gih..
Sadli : Jadi kamu nolak nih Win, dari pada naik Buss , bareng aku aja kali' hemat uang.
[Emosi Tino mulai naik]
Tino : Eh brengsek lu dibilangin susah lu yaa *Nunjukkin Sadli dan hampir memukul tapi dihalangin sama Luki*
Wina : Yaehalhhh ngapa gini sihh.. Sad.. mending lu pulang deh,, sebelum jadinya ribet..
[Sadli turun dari motor]
Sadli : Bro, santai kali.. gue ga bakal ngapa2in Wina kali'.. Kalau Wina sama gue, dia Aman... Gue bakal kenalan sama orang tuanya biar ditau juga kayak lu lu . Ayuk Win *Menarik tangan Wina*
[Mereka pun pergi]
Tino : Wah setan tuh orang, cari gara2 bgt dah!!
Luki  Udah Bro, kita pulang aja
[Lalu mereka sampai dirumah Wina, dan melihat motor Sadli ada didepan rumah Wina]
Sadli : Saya pamit dulu ya tante, Terimakasih sudah beri makan.
Mama Wina : Iya nak, hati-hati yaa.. kapan-kapan main kesini lagi nak..
Sadli : Iya tante *Salim*
[Tiba-tiba 3 org ini datang]
Andre,Tino,Luki : Malam Tante..
Mama Wina : *Menoleh* Eh kalian, Wina udah diantar sama Nak Sadli.. Kalian pulang aja udh malam..
Wina *Datang* : Eh, sini makan dulu.. mama sih.. Sadli disuruh makan.. masa mereka enggak..
Luki : Gausah Win, kita langsung pulang juga. Cuman mau nyapa tante kok
Tino : Iya Win, kita pulang yaa..
Mama Wina : Kalian besok gausah barengan lagi.. seoalnya sih Sadli udah izin ke tante kalau dia mau jemput Wina besok kesekolah..
[Dengan jengkel didalam hati, mereka hanya meg-Iyakan saja]
Tino : Pamit yaa *Mereka bertiga salim*


(Setelah itu, mereka malah menahan Sadli, dan membawa Sadli jauh-jauh dari situ untuk membicarakan sesuatu, Sadli dengan beraninya menerima tanpa rasa takut.)

Tino : Eh, lu apaapaan sih.. cari masalah lu ama kita2? *Sambil memegang kerah baju dari Sadli*
Luki : Brani braninya luu mau dekat sama Wina
Sadli : Bro, santai.. lepasin dulu *Melepas tangan Tino* Lu itu sebenarnya kenapa bro, Lu siapanya Wina? Lu bukan pacarnya kan? Bukan Abangnya kan? Lu pada cuman sahabat laki-lakinya. Trus dengan adanya luu semua, gue udh ga bisa deketin Wina?
Andre : Disini kita mau kasih lo peringatan, kalau maksud luu jelek ke Wina, lu mending gausahh!! kita udah berjanji ngejagain Wina, apalagi dari orang-orang yang punya Niat buruk padanya.
Sadli : Bro, jadi kalau gue Suka dan Sayang sama Wina harus ada izin dari luu pada? HAHA! udahlah, gausah over. Kalau Wina jadi milik gue, luu semua harus menjauh..
Tino : *Menarik kerah baju Sadli* Eh ajg, Wina tuh milik kita, dan belum tentu Wina suka sama lu.
Sadli : Lepasin dulu bro.. Sekarang gini.. Kalau Wina terima gue, luu yg harus menjauh. Dan kalau dia nolak gue, Gue yg akan menjauh. Paham kan?
[Mereka ber 3 saling bertatapan]
Andre : Kalau dia nolak lo, lo yg harus ngejauh bro.
Sadli : Ya kalau sebaliknya, gitu juga dong. Gimana
Tino : Oke! Lagian Wina udah janji ga akan pernah ninggalin kita
Sadli : Kita liat besok aja bro.. yasudah.. gue cabut. *Pergi*
~
. Besok hari, Sadli menyatakan perasaan ke Wina. Dan Wina langsung merimanya. Sehari penuh mereka saling bareng dan tiba-tiba Wina teringat sama 3 kawannya. Kenapa mereka belum nyapa Wina, dan pada pulang sekolah ditempat main basket, Wina bertanya pada Leader Iwan tentang 3 kawannya itu, tapi Iwan mengatakan Mereka sudah keluar sejak tadi. Wina heran, dan bertanya2 apakah mereka sedang marah kepadanya karena memiliki pacar, disatu sisi Wina berifikir bahwa itu Haknya dan kawannya itu ga pantas ikut campur.~


*Didepan rumah*
Wina : Makasih yaa udah nganterin aku
Sadli : Besok aku jemput lagi yaa..
Wina : Iyaa, eh tapi kamu bisa nganterin aku ga sekarang? Aku mau ketempat tongkrongan anak-anak, soalnya sejak tadi mereka ga nyapa.
Sadli : Udahlah Win, kamu gausah bareng mereka lagi. Kan udah ada aku, sekarang aku penganggung jawab kamu. Bukan mereka lagi.
[Mendengar itu, Wina agak kecewa]
Wina : Iya yaudah kamu pulang gih.. hati-hati yaa


. Setelah itu, Wina sangat penasaran dan akhirnya mendatangi tongkrongannya yg biasa dengan kawannya itu. Dan memang betul mereka ber 3 ada disitu seperti biasa. Tapi Wina tak sengaja mendengar percakapan mereka secara tiba-tiba
Luki : Bener ga sih begini, Nanti Wina malah kecewa dan kesepian gimana..
Tino : Janji adalah janji, lagian yang harus kecewa itu kita kali', Wina kan udah pernah janji kalau dia gabakal ninggalin kita. Tapi dia nerima sih Sadli, itu berarti dia ninggalin kita..
Andre : Udahlah, Wina Berhak nentuin kebahagiaannya dia.. kita mah apa yakann,, ngerepotin doang
[Mendengar itu, Wina tidak jadi menyapa mereka. Wina hanya pulang dengan penuh rasa bersalah, disatu sisi juga dia merasa kecewa kepada keduanya kenapa membuat perjanjian seperti itu.]

*Esok Hari*

Sadli : Good Morning pacarku, Cantik amat sih *Nyubit pipi*
Wina : Kamu buat perjanjian apa sama Andre, Tino, dan Luki?
Sadli : Oh itu, Jadi waktu pertama kali aku nganterin kamu, mereka temuin aku dan kasar gitu mereka nyuruh aku untuk jauhin kamu, tapi aku gamau yaakan aku sayang sama kamu. Jadi aku buat kesepakatan. Aku bilang kalau kamu nerima aku mereka yg harus jauhin kamu, dan kalau kamu nolak aku, aku yg akan menjauh.. Sekarang kan kamu nerima aku, wajar dong kalau mereka menjauh kamu kan udah punya pacar, yakali' mereka masih deket-deket ntar apa kata orang-orang..
Wina : Yakann gaharuss gitu Sad, mereka itu sahabat aku.. mereka yang selama ini jagain aku..'
Sadli : Terus kmu nyesel terima aku gitu? karena kesepakatan ini? kamu sayang gasih sama aku?
Wina : Iya, aku sayang.. aku ngerasa kita cocok.. Tapi...*Terpotong*
Sadli : Yaudah kita berangkat yaa... Naik gih


. Sesampai di sekolah, 3 kawan dari Wina tidak masuk sekolah dan tigatiganya kompak Izin sakit apalah. Wina makin merasa bersalah, tapi dia juga Dilema. Dia sayang sama Sadli tapi dia juga merasa kehilangan. Dengan tidak semangat dia melewati hari-hari yang tidak menyenangkan dirasanya dan hanya tersenyum terpaksa ketika bersama Sadli.

~
. Sudah sebulan Wina dan Sadli menjalin hubungan, dan juga mereka bertiga tidak pernah muncul didepan Wina. Mereka tidak masuk sekolah, dan tidak mendatangi Tongkrongan, dan tidak bisa dihubungi. Kemudian, Wina dan Sadli sedang bertengkar akan sesuatu yang kecil.. Wina tidak tahan lalu mendatangi Rumah kawannya satu-satu


Pertama dia mendatangi Rumah Tino, tapi Tino tidak ada. Kemudian Luki, juga tidak ada, dan terakhir Andre dan tidak ada juga. Orang tua Andre mengatakan Kalau Mereka bertiga sedang berlibur dikampung Andre yang tidak memiliki jaringan.. Wina kecewa. Dan Wina mengirimkan Surat kepada mereka yang berisikan  "Dia sangat kesepian, dan butuh mereka disampingnya".


. Membaca Surat itu, mereka bertiga langsung cepat-cepat kembali dan Mendatangi Wina di Kota. Tapi setelah sampai dirumah Wina jam 7 Malam, ternyata Wina sedang pergi bersama teman ceweknya disebuah cafe untuk nongkrong. Mama Wina menyuruh untuk menyusul karena sudah malam. Dicafe, Wina malah mendapati Sadli yang sedang makan malam bersama seorang perempuan. Dan memberikan bunga kepada Perempuan itu.. Wina kemudian menghampiri Sadli.~

Wina : Sad, ini siapa kok pake ngasih bunga segala?
Sadli : Wina..! Kok kamu bisa ada disini.. Dia itu ehm dia ehm *Bingung panik*
Wina : JELASIN INI SIAPA *Mendorong Sadli* Lu siapanya Sadli?
Lala : *Berdiri* Gue tunangannyaa Sadli, kita dijodohin sama orang tua karena orang tua kita udah kenal dari kecil.
Wina : Jadi selama ini... Lu tega Sad!! Kita putus...*Berlari sambil menagis*
Sadli : Wiinn, tunggu dluu win..

[Kejadian ini diliat oleh 3 kawan Wina, dan emosi mereka pecah]


Andre : *Paakkk(Memukul Sadli)* Brengsekk lo yaa..!! Gini kerjaan lo disaat kita udah kasih lo kepercayaan buat jagain Wina. Berdiri lo *Menarik baju Sadli lalu memukulnya lagi*
Tino : Brengsek!*Memukul Sadli*
Luki : Udah No, Ndre!*Sambil menghalangi Tino dan Andre* Itu pelajaran buat luu Sad, luu udah rusak kepercayaan kita. Lu udah bikin Wina nangis. Tai luu Sad.
[Kemudian mereka pergi dan megejar Wina]


^DiHalte Buss^
[Wina terus menangis dan sambil menyebut nama 3 kawannya]
Wina : No', Luk, Ndree.. Lu pada dimana semua.. gue butuh, maafnn guee hikshiks.. Lo semua harus ada disaat gue seperti ini *Ngelap air mata* 
Luki : Win, Kita disini kok..
Wina : *Menoleh* Luki, Tino, Andre *Memelukk mereka*
Tino : Maafin kita ya Win, kita udah ninggalin lu sendiri.. Dan kita udah beri sih brengsek itu pelajaran.
Andre : Kita gabakal ninggalin lo sendirian lagi Win..
Luki : Udah jangan nangis Win.. Kita semua sudah disini...
Wina :*selesai memeluk* Maafin gue yaa Brur, gue salah nih karena udah pacaran sama orang yang salah.. Nanti nanti gue bakal minta izin luu pade dulu... 

[ Dan akhirnya, mereka pulang dan megawali hari seperti biasa lagi. Tino, Luki, dan Andre mendapat hukuman membersihkan WC dan Ruang kelas selama 1 bulan juga karena 1 bulan itu mereka juga tidak masuk sekolah dan tanpa keterangan... Tapi mereka masih ditemenin sama Wina,. Wina membantu mereka membersihkan dan bahkan membuatkan mereka Bekal. Wina juga sudah keluar dari Organisasi Basket karena ada Sadli disana. Sih Sadli juga sangat ingin meminta maaf yang berulang kali kepada Wina, tetapi takut sama 3 sekawan dari Wina.]
. Sebulan telah lewat, Akhirnya mereka lepas dari hukuman mereka dan mereka menjalani segalanya dengan penuh kegembiraan. Persahabatan mereka sangat menyenangkan, dan Wina kini tidak melikir siapapun kecuali kepada 3 sahabatnya itu. Wina selalu memprioritaskan Persahabatan nya itu. Wina sangat Bahagia karena itu.

. Sampai pada saat dimana Wina merasakan ada yang aneh.. Dia seperti memiliki  perasaan yang lain selain menganggap mereka sahabatnya, terutama kepada Toni.. Dia seketika Selalu Baper saat Toni bercanda kepadanya.
Karena Toni selain suka bercanda dan selalu ceria, dia ahli dalam membuat wanita jatuh hati, dan entah kenapa Wina terbawa oleh itu.

^Di Tempat Nongkrong^
Wina : Nih gue bawa gorengan.. [Clingak Clenguk] Toni kemana? Kok tumben ga ada..
Luki : Dia tadi bilang sama kita, kalau dia ketemu cinta pertamanya sewaktu SD kelas 5 Hahaha dasar alayy yakhh, Pake cinta pertama segala lagi.. Hahawkwkw
Wina : Cinta pertama? Yang selalu dia ceritain itu dulu bukan waktu di SMP, Luna kah Lina.. Siapa sih
Andre : Lia,Win.. Itu cewek yang paling dia kagumin sampai sekarang, tiba-tiba tu cewek minta ketemuan sama Tino. 
Luki : Ya dia terima dong, malahan kegila2an lagi dia tadi karena itu, Haha...
Wina : Yaelahh, yaudah...

[Tak lama kemudian, Tino pulang bersama kegembiraanya]
Tino : Woyy guuyss..
Luki : Kenapa lu, bahagia bener dahh
Tino : Gue sama Lia jadian broo ah gilaa gue ga percaya, cubit gue dong.. dari tadi dijalan berasa tidur sambil jalan gue *Kesenengan*
Andre : Yaelahh bahagia banget sih, emang sih Cinta pertama ga akan kalah.. 
Tino : Bro, gue ngejar dia dari bangku SD yelahhh, sekarang dia mau ama gue *Kesenangan*
Luki : Selamat ya.. bisa aja lu No'
Tino : Thanks bro hihii *Melihat Wina* Eh ada Wina juga, Kok belum pulang jam berapa nih..
Wina : *Jutek* INI JUGA MO PULANG..!! Gue pulang ya, kaga usah nganterin dah..
[Mereka bertiga heran, dan bertanya-tanya]
Luki : Wina kenapa dahh
Tino : Apa jngn2 dia marah lagi karena gue punya pacar, dia pikir ga setia gitu..
Andre : Ga lah, mungkin lagi BT aja, kelamaan nungguin lu, tadi dia bahas nya lu lu doang..
~~
[Dijalan, Wina sibuk merenung, dia merasa agak kecewa, tapi dia juga merasa tidak seharusnya dia seperti itu, perasaannya juga tidak begitu jelas, lagian dia juga sahabatan. Jadi dia memutuskan untuk tidak memelihara perasaannya itu.]


^Esok Hari Didepan Rumah Wina^


Wina : Good Morning Guys, udah lama nunggu?
Luki : Gak kok. Barusan datang
Andre : Lo kenapa tadi malam Win, kayak BT gitu jutek
Wina : Oh tadi malam..? Gapapa, gue tiba2 ga mood aja sih.. yuks berangkat. Tino kaga ada lagi, kemana lagi dia *Celingak Celinguk*
Luki : Tino dia nganter Lia dulu kayaknya dia langsung kesekolah deh..
Wina : Yaelah sih bocahh tau aja pacarann.. dasarr
Luki : Wajarin aja Win, dia luluh terus kalau sama Lia..
Wina : Awas aja sih Lia Lia itu cuman permainkan Tino. Kayak apa sih orang nya? Eh, gimana kalau kita ngikutin mereka kalau mereka mau ngedate?
Andre : Ngikutin? Kuker banget kali' Win..
Wina : Lah, kenapa? Biar ditau kan sih Lia itu gimana orangnya..
Luki : Kenapa harus ngikutin? Sekaliann aja ngajak Lia kalau kita mau ngumpul gitu,
Wina : Jangan lah, perempuan itu ni yaa, kalau depan temennya atau orang tuanya pacarnya tuuh lain sama kalau lagi sama pacarnya. Jadi kita liat aslinya gimana dia kalau sama Tino.. Gimana? Lu pada stuju kan?
Andre : Hmmm*Ngeliatin Luki*
Luki : Yaudah deh, terserah kamu aja Win
Wina : Lu Ndre?
Andre : Gue ngikut aja lah
Wina : Nah gitu, jadi lu berdua nanyain dia lah sebentar mereka mau jalan kemana, biar kita nyamar dan ngikutin diam2
~~

[Waktu istirahat dikantin, mereka bercerita tentang Lia, dan Toni menceritakan Lia itu seperti apa, yang dia kenal saat dibangku SD, kenapa dia bisa suka sama Lia, dan blabla..Dan ternyata Lia adalah sosok yang mirip Ibumya Toni, Ibu Toni sudah meninggal saat Toni berumur 2 tahun, dan hanya Ayahnya yang membesarkan dia, ketika Toni kelas 3 SD Ayahnya Menikah bersama Wanita lain dan Toni memiliki Ibu Tiri yang sangat dia tidak sukai. Lia adalah sosok yang mirip Ibunya mulai dari sifatnya yang lembut, baik hati, dan sangat manis selain itu Lia juga Cantik dan tidak sombong. Mendengar itu semua, Wina sangat Minder dan merasa akan merestui mereka]

^Pukul 4 Sore, Ditaman^


Wina : Luk,Andre.. Sebela sini *Berteriak Bisik*
Luki & Andre *Datang*
Luki : Win, kita harus yah seperti ini.. Kayak lagi nyelidikin sesuatu ajah
Andre : Ga harus kali' Win seperti ini
Wina : Udah deh, jangan pada bawel yaa Brur, ayok mereka jalan tuuhh.. jangan sampai hilang dan ketahuan

[Akhirnya mereka mulai mengikuti Tino dan Lia yang sedang Jalan bareng, Tidak ada yang lain yang mereka liat, Lia seperti yang diceritakan oleh Tino tidak ada yang lain dan Lia sangat cantik juga lembut, tak heran Tino menyukai nya. Setelah itu, mereka kembali ketempat tongkrongan dan Menyadarkan Wina.]

Andre : Udah jelas kan semua tadi? Lo harus restuin mereka, itu kebahagiaan Tino sendiri.
Luki : Yaelah sih Tino, kalau gue jadi dia juga gua bakal jatuh hati sama sih Lia. beruntung dah dia
Wina : Iyayah, sih Lia adalah perempuan tercantik yang gue liat, dia murah senyum dan lembut, yaudah deh, gue aja sampe kagum gitu. Gue setuju, tapi awas kalau dia Nyakitin Tino gue yang akan turun tangan.
~
. Setelah itu, semuanya lancar tidak ada konflik apa-apa kecuali Tino yang selalu waktunya buat Lia, tapi terkadang juga Tino mengajak Lia untuk gabung bersama kawannya. Wina, Luki, Dan Andre menjadi lebih sering bareng karena Tino yang Sibuk dengan kekasihnya.

[Pada saat itu, Andre yang sangat sibuk dengan Tugas orang tuanya yaitu dia harus menjaga Perusahaan Ayahnya karena Ayahnya terserang penyakit Anemia. Ayahnya sangat Tertekan kepada Pekerjaannya, dan Andre lah yang harus menggantikan Ayahnya itu.
Semenjak itu, Andre juga sudah jarang ngumpul bersama kawan-kawannya itu. Luki dan Wina sangat mengerti keadaan Andre, dan memberikan dukungan kepada Andre. Wina yang sering membuatkan Bekal untuk Andre dan sering mengunjunginya diperusahaan, selain itu Wina juga selalu menghibur Andre saat dia sedang merasa Tertekan dan Stres.]
. Disatu sisi yang lain, Luki juga sudah merasa kesepian. Lalu dia selalu mengajak jalan Wina karena hanya Wina yang saat ini bersamanya. Dan ternyata selama ini Luki menyimpan perasaan kepada Wina dan Perasaannya sayang sebagai Sahabat telah menjadi sayang yang berlebihan. Saat itu, Luki menyatakan semuanya kepada Wina, dan Wina sangat terkejut dan tidak menyangka itu terjadi. Luki ingin memiliki Wina lebih dari sekedar sahabat, dan saat itu Wina belum menjawabnya.


Wina : Lo gila Luk, Kita sahabatan.. Kalau kita memiliki hubungan special, ntar apa kata Andre dengan Tino.
Luki : Aku serius Win, udah lama aku pendam perasaan ini. Please, tidak lama lagi aku udah ga akan dikota ini lagi Win, aku ingin bersama kamu sebelum hari itu tiba.
Wina : Lo mau kemana Luk..? lo mau ninggalin gue sama Andre Tino?
Luki : Aku mau ke Amerika Nyusul bokap sama nyokap. Mereka udah nyuruh aku kuliah disana. Udah dari SMP Aku terpisah.. Sebenarnya SMA ini aku ga disini, aku langsung kesana, Tapi aku bermohon sama orang tua aku supaya aku masih bisa disini, seenggaknya aku bisa bareng kamu Win. Please.. *Memegang tangan Wina*
Wina : Astagah Luk, Kok bisa.. Aduhh Gue bingung ni.. Kasih waktu dulu Luk..
Luki : Iya Win, aku kasih waktu tapi jagan nolak ya, aku mohon kali ini saja. Soal anak-anak nanti aku bicarain, mereka juga pasti ngerti. Yaudah aku anterin pulang ya Win..
~~
[Dikamar, Wina telah mempertimbangkan semuanya. Dan dia memutuskan untuk menerima Luki hanya demi permintaanya saja. Dia tidak memiliki perasaan lain selain bersahabat.]

^Esok Hari^
[Hari ini adalah hari minggu, dan mereka semua berkumpul di tempat biasa mereka nongkrong]
Luki : Guys, gue mau ngomongin sesuatu..
Tino : Apaan..
*Andre hanya menoleh* Dan *Muka Wina Gugup*
Luki : Jadi, mulai hari ini gue sama Wina pacaran.. *Sambil memegang tangan Wina*
Tino : Ha? Hahaha becanda ajah lu bedua ahh hahaha *Ngakak*
Luki : Gue seriusss.
Tino : Beneran? Winn? Beneran lu bedua?
Andre : Kalian apaansih, baru juga break kayak kemarin karena kesibukan masing-masing, udah bikin ulah aja..*Marah dan beranjak pergi*
Wina : Tuh kan, gue bilang juga apa.. pasti begini jadinya
Luki : Kamu tenang aja, nanti aku yang bicara sama Andre
Tino : Lagian lu berdua ada ada ajah sih.. Kenapa bisa sihh,, Kita sahabatan kali' semuanya..
[Lalu Luki menjelaskan semuanya kepada Tino dan Tino mengerti semua, hanya saja Andre yang sulit ditemui]
~
. Saat itu, Luki mendatangi Andre diperusahaannya. Dan memaksa Andre untuk menemuinya setelah Break makan siang. Dan akhirnya Andre mau menemuinya, Luki mulai menjelaskan semuanya kepada Andre tentang bagaimana perasaannya kepada Wina dan dia harus meninggalkan Indonesia ketika sudah lulus SMA. Andre mengerti, tetapi dia tidak senang Wina dan Luki pacaran.
Mereka sudah mulai ngumpul bareng lagi tapi Andre yang dingin kepada Wina. Dan Wina sangat terganggu oleh itu. Setiap kali Wina mengajak bicara Andre selalu menghindar, dan cuek kepada Wina tapi tidak dengan Luki. Ada apa dengan Andre?



[Keadaan ini belangsung berminggu-minggu tapi Luki selalu membahagiakan Wina yang membuat Wina lupa soal Andre. Andre yang Cuti dari sekolah dan fokus diperusahaan, sudah sangat jauh dari mereka.
Tiba saat Mereka naik kelas 2, Luki dan Wina merayakan Anniversarynya yang ke 200 hari jadi mereka dengan berlibur kesuatu Pulau dan menginap di Villa selama 1 minggu. Mereka juga mengajak Tino dan pacarnya, juga Andre. Ternyata Andre mau saja menerima ajakan mereka, Nampaknya amarah Andre sudah mulai memudar.]
. Mereka segera berangkat menggunakan perahu. Dan Andre yang masih ditunggu karena belum datang, mereka sempat berfkir kalau Andre tidak akan datang. Tapi Wina meminta untuk menunggunya sedikit lagi. Setelah itu terlihatlah Andre yang berlari buru-buru menggunakan Tas ranselnya dan kacamata Hitam. Wina sangat senang dan mereka juga sangat legah.

Luki : Kirain lu ga bakal dateng Ndre. Makasih ya udah mau datang.
Wina *Tersenyum kepada Andre*
*Andre hanya menatap Wina selama 2 detik tanpa ekspresi lalu membuang pandangannya*
[Lalu berangkat lah mereka. Memakan waktu 1 jam untuk sampai dipulau tempat mereka berlibur itu]

^ Sesampai mereka di Pulau^
Tino : Uwaahhh,, Akhirnya sampai juga.. Telinga gue budek nih garagara angin.
Lia : Hihi sini aku tiupin*Genit
Luki : Eh emang cuman lu bedua yang pacaran huh..
Wina : Villanya dimana? Kita mesti jalan lagi ya?
Luki : Tenang aja beb, aku udah nyewa mobil utk bawa kita kesana..
Tino : Enakk bener dahhh..
*Andre hanya diam saja*
Tino : Eh Ndre, lu diam mulu daritadi..
Luki : Ya emang dia pendiam No'. Kaya gatau aja lo
Andre : Buruan nih, gw mau istirahat. Tadi malam Begadang.! *Jutek*

. Sesampai mereka di Villa, Lia dan Wina menyiapkan makan siang dan para boys ada yang istirahat ada yang sedang mandi. Hari itu tepat jam 11 hari yang sangat cerah dan sangat panas.. Setelah makan Siang mereka akan bersantai dipantai dan bermain air.



^Tiba Malam Hari^
[Mereka segera berkumpul dipinggir pantai dan membuat api unggun, duduk mengelilingi api unggun dan bernyanyi bersama dan bercanda bareng. Hari itu hari yang indah, dan pada malam pertama mereka berlibur mereka sangat gembira tanpa ada konflik, kecuali Wina dan Andre yang tidak ada disitu. Wina sedang mempersiapkan cemilan dan Andre yang sedang mandi mereka ada dalam Villa, dan berpapasan]


Wina : Eh Ndre, baru selesai mandi lu.. *Sambil salah tingkah*
Andre : Hm Iya, mau ganti baju dulu dikamar..
Wina : Habis itu turun yaa, gue udah bikinin cemilan nih anak anak udah pada nunggu
Andre : Btw, Hubungan lu sama Luki gimana? *Berjalan menuju kulkas nyari minum*
Wina : Oh hhha baik kok, kemarin baru genap 200hari. 
Andre : Lu sayang sama Luki emangnya?
Wina : Ehmm,, yaa gue sayangnya sih sebagai sahabat, cuman gamungkin kan gue nolak ntar persahabatan kita hancur karena dia menjauh..
Andre [Minum sambil ngeliatin Wina] *Tak* [Tarok gelas] Gue ganti baju dulu ya *Jalan menuju tangga*
Wina  : Ndree..! *Manggil*
Andre : *Berhenti tanpa balik badan*
Wina : Maafin yang kemarin2 yaa... gue baru sempet bilang sekarang..
Andre : *Nunduk* Lo ga salah, gue yang berlebihan *Pergi*
[Wina ekspresi Bingung]
~~

^Di Api Unggun^
Tino : Sekarang udah pada ngumpul dan lengkap.. kita ngegames yuks
Luki : Wah, boleh juga cuks , Games apaan..
Tino : Game jujur jujuran... Caranya kita nyanyi, trus kalau lagu itu berhenti disiapa dia harus jujur kalau dikasih pertanyaan.. Gimana pada stuju gaak??
Wina : Oke stujuuu gue..
Luki : Gimana Ndre? Ikut lu?
Andre : Serah dah, gua mah ngikut-ngikut ajah
Tino : Oke kita mulaii yaa
[Mereka memulai permainan dan seru-seruan bareng. Dan tiba-tiba Lagu itu berhenti di Andre dan mereka harus memberikan Pertanyaan kepada Andre]
Tino : Nah, Andre nih guys hihii.. Oke gue dulu yaahh *Antusias* Hemm, Bagaimana sih rasanya gantiin posisinye bokap lu? Susah apa enak?
Andre : Enak apaan, susah kali' kita harus hati-hati makanya bokap jadi sakit gitu karena kurang istirahat. 
Lia : Skarang aku ya, asik ga sih jadi anak semata wayan? Aku pengen gitu soalnya punya adek yg rese' bener Haha
Andre : Hemm, asik ga asiknya terima aja, satu sisi kesepian juga sih ga ada yang bisa diajak berantem bercanda curhat pulaa.. Gw ga kesepian lagi setelah kenal bekicot2 ini haha..
Luki : Kalau pertanyaan gue, ada gak cewek yang lu suka dibumi ini? Haha, habisnya lu ga pernah curhat soal cewek bro, sangking pendiam lu nih .. pada penasaran gakk guys.. *Meyakinkan*
Andre : Haha, kalau cewek ada sih.. Cewek itu bener2 gue sayang, dan ingin gue milikin, tapi sangking ga beraninya gue ungkapin, dia malah dimilikin orang lain..
Tino : Yang bener? Siapa tuh bro.. *Penasaran*
Luki : Wah parah gasih, siapa dia broo...
[Ekspresi Wina tiba menjadi kurang senang dan Badmood]
Tino : Siapa sih Ndre? ah lu langgar konsekuensi nih..
Andre : Yang jelas dia wanita yang sudah bersama gw dan hadir disaat gw butuh dihibur, tapi sekarang dia udah dimiliki seseorang, udahlah cuy gausah dibahas.. Dan gue udah jawab semua pertanyaannya kan..
Wina : Ehmm,, gue masuk dulu ya,, kayaknya gue masuk angin..
Luki : Eh iya be, kamu istirahat yaa..
Lia : Win, aku temenin yaa
Tino : Yah beb, aku ama siapa nih..
Lia : Itu kan ada Andre sama Luki..*Nyusul Wina*

^Dikamar^
Lia : Win, aku bawa jamu tolak angin nih.. diminum langsung.. Kamu ga makan lagi? mungkin laper kali'
Wina : Iyaiya, Thankyou Li.. Tapi gue ngerasa apa yaa.. Kayak mau marah tapi karena apa coba.. 
Lia : Kamu kenapa memangnya? Apa mau datang bulan kali'
Wina : Udah selesai sih, gue sendiri gabisa nebak dah kenapa.. Istirahat aja yukk *Langsung baring

[Saat baring, Wina merasa ada yang aneh dengan dirinya. Entah kenapa dia terus saja memikirkan tentang Andre yang cerita kalau ada perempuan yang dia suka. Begitu pusingnya dia, dia akhirnya bangun dan keluar dari kamar untuk mencari udara segar sekaligus menenangkan fikirannya. Saat diluar dia juga bertemu dengan Andre dan memutuskan untuk jalan-jalan dipinggir pantai.]
^Sambil Berjalan berdua^
Wina : Lu ga tidur? Ga capek gitu? Kan lu sering begadang waktu ngantor..
Andre : Gw mau nyari hiburan, penat soalnya.. Lo sendiri kenapa keluar?
Wina : Ohhemm, gue juga gitu Banyak fikiran tadi dikamar...
Andre : Tadi katanya lo masuk angin. Udah sembuh emangnya? Trus bukannya bakal masuk angin kalau keluar..
Wina : Gak, gue alasan aja sih tadi.. Gue ngerasa ada yang aneh juga tapi gatau deh apaan. Btw gue juga penasaran sih sama perempuan yang lu ceritain tadi.. emang siapa sih? Kok ga pernah cerita ke kita2 gitu...
Andre : *Berhenti* Perempuan itu ada didepan gue sekarang...
Wina : *Berhenti dan Berbalik muka terkejut* ma mmaksudd lo?
Andre  *Datengin dan Meluk Wina* Win cewek yg gw maksud tuh elu.. Siapa lagi wanita yang selalu ada buat gw dan yang menghibur gw disaat gw stress? Hanya elu Win. Semuanya elu...
Wina *Ngelepasin pelukan Andre* Ahhaa lo pasti bercanda kan Ndre *Sambil berbalik dan jalan*
Andre *Meluk Wina dari belakang* : Win, gw sayang sama lo.. Lo itu special dihati gw.. makanya gw marah waktu tau lo jadian sama Luki Win, sakit rasanya Win, lo ga tau kan... Biarin gue meluk lo seperti ini Win.. ga akan ada yang ngeliat kita, jadi plis jangan lepasin pelukan gw..
Wina : *Berkaca-kaca* : Maafin gue Ndre, gue gatau sama skali.. Sebenarnya gue juga ada perasaan sama lo Ndre
Andre : [Lepasin pelukan dan memutar badan Wina dan memegang di pundak] Lo serius Win? Sejak kapan?
Wina : Semenjak lu marah sama gue dulu.. yang gue lakukan hanya memikirkan lo Ndre, gatau perasaan itu menjadi jelas setelah gue dengar cerita lo tadi kalau ada perempuan yang lo suka.. Maafin gue Ndre, gue gatau harus bagaimana.. Luki gimana? Kita gimana?
Andre : *Memeluk Wina* Tenang aja Win, selagi mereka engga tau kita harus sembunyiin ini dari mereka demi persahabatan kita semua. Yaudah sekarang kita balik ke Villa dan Tidur yaa..


. Setelah itu mereka balik ke Villa dan tidur dikamar masing-masing. 
Keesekolah harinya. Tiba-tiba Luki dihubungi oleh Sekretaris Pribadi Ayahnya soal Bapaknya yang terkena serangan jantung dan langsung dilarikan kerumah sakit di Amerika. Luki mengatakan dia akan pulang duluan karena terburu-buru bahkan dia akan dijemput langsung oleh helykopter kebandara dan langsung naik Jet perusahaan Ayahnya untuk langsung ke Amerika. 

Semua nya kaget dan tidak tahu harus berbuat apa selain menenangkan Luki. Luki meminta maaf kalau tidak bisa lama-lama liburan bersama kawannya karena situasi ini. Akhirnya mereka semua balik ke kota menggunakan Perahu yang sudah disiapkan Luki. Dan Luki segera berangkat ke Amerika.



. Sebulan kemudian, mereka semua sibuk dengan Akitivtas masing-masing. Luki yang berada di Amerika yang menemani dan mendukung Ibunya yang terpukul karena Ayahnya yang saat ini masih Koma dan belum sadarkan diri. Sedangkan Andre yang masih menggantikan Posisi Ayahnya diperusahaannya karena Ayahnya yang kondisinya belum Stabil juga. Dan Wina yang sibuk dalam Organisasi Bulu Tangkis, Juga Tino yang sibuk menghabiskan waktu bersama pacarnya. Hubungan Luki dan Wina bisa terbilang sudah menjadi Bisu, karena Luki yang tidak pernah memberi kabar Wina dan Wina yang terlalu mendalami aktivitas Bulu tangkis nya.
~

^Dua Bulan Kemudian^
[Luki pulang ke Indonesia untuk kembali dan sekolah. Begitu juga dengan Andre, ayahnya sudah sembuh dan sudah siap untuk kerja lagi. Keadaan pun sudah seperti semula, hanya saja mereka bertiga Andre, Wina, Dan Luki situasi mereka sudah menjadi canggung.]


^Ditempat Nongkrong^
[Wina dan Tino serta Lia menyambut kedatangan Andre dan Luki]
Wina&Tino : Supriseee...!!! 
Tino : Udah lama loh kalian pada sibuk masing-masing, bukan hanya kalian berdua, Wina pun kemarin menang juara 1 dipertandingan seprovinsi guys.. Sekalian ngerayain kedatangan kalian, kita juga mau rayain Kemenangan Wina. Yuuuhuuu*Meniup trompet*
Wina : Hahaha makasihhh No' heboh banget deh *Kesenengan*
[Andre dan Luki kaget dan ekspresi senang]
Andre : Selamat yaa Win *menjulurkan tangan*
Wina : Ehhee iyaaa, elu juga Selamat ya bapaklu udah sembuh dan lu bisa sekolah lagi... *Senyum Salting*
Andre : *Juga Salting*
Luki : *Datengin Wina dan meluk* Maafin aku yaa, aku ga beri kabar pas di Amerika. 
Wina : *Nepuk* Iya, ngerti kok, pasti situasinya susah banget yaa.. Selamat yaa Om udah sembuh suruh jangan suka marah-marah dan tertekan hehe *Ngelepasin pelukan*
Tino : Nah, sekarang karena udah pada disini kita berpesta.. ini tuh didekor ama gw ama bebeb gw , cantikk kann.. hihih
Wina : Hhaha iyanih sory yaa No' gue gabisa bantu, soalnya tadi abis rapat organisasi..
Tino : Yaelah santai kali' iyakan beb *Nyubit dagu Lia*
Lia : Eh btw, Ndre jadi kalau kamu udah lulus kamu udah siap ngisi posisi bpk kmu dong
Andre : Sebenarnya gw ga tertarik sih, tapi karna hanya gw anak satu-satunya mau gamau harus nerima sih yaakh..
Tino : Uuhh, makanya lu langsung Merid aja bro, biar dapat anak ntar anaknya jadi penerus juga.. trus anaknya jangan satu aja 5 kalo perlu hahaha *Bercanda*
Andre : Haha apaansihh lu kambeng
Luki : Kalau kamu Win, mau gak ikut aku ke Amerika?
[Tiba-tiba suasana jadi hening]
Wina : Ehhee, Luk.. Kok gitu sih.. kan aku pengurus oganisasi.. Gabisa kali', aku juga mau kuliah disini orang tua disini juga..
Luki : Soal orang tua aku bisa ngomong kok sama mereka, trus kamu kuliah bareng aku di Amerika.
Wina : Ga semudah itu Luk *Tiba-tiba marah dan pergi*
Tino : Lu sih, bicara ga make mikir, kaburr kan jadinya.. Ngerusak moment aja lu ..
Andre : Lagian lo kenapa ngomong gitu ke Wina udah tau dia kepercayaannya Orang tuanya, Trus bokapnya kan udh ga ada..
Luki : Jadi salah kalau gw minta dia untuk ikuut sama gw? Gw cinta sama Wina, gasanggup gw jauhan sama dia.. Oh karena lu Suka juga kan sama Wina Ndre? jadi lu ngomong gitu *Tiba-tiba Emosi dan ngedorong Andre*
Tino : Eh lo berdua kenapa lagi sihh.. Woyy *Mencoba pisahin*
Lia : Aku susul Wina aja yaa *Panik*
Luki : Gue liat lu berdua waktu malam di pinggir pantai Cuy, lu meluk Wina dan Lu bilang lu sayang sama dia.. Lu tegaa Ndre. Lu ga mikirin perasaan gw gimana, andaikan lo bukan temen gw, lo udah gw singkirin. 
[Andre terdiam dan nunduk]
Luki : Selama di Amerika gw begitu pusing mikirin ini semua. Disatu sisi gw harus nenangin Nyokap disisi lain gw juga pusing lo sahabat gw Ndre, dan Wina orang yang gw sayang. Lu brani2nya lakuin ini dibelakang gw..*Nunjuk Andre sambil berkaca-kaca*
Tino : Apa itu benar Ndre? Astagah lo bedua bener2 yah!! 
[Suasana kembali hening beberapa saat]
Andre : Maafin gw Luk, gw juga Sayang sama Wina. dan itu sudah dari dulu gw pendam perasaan ini sampai akhirnya dia jadi milik lo. Dan itu sangat sulit gw rasa, dan gw juga gatau harus apa selain ngerelain dia.. Dan gw mutusin untuk ngungkapin semuanya pada Malam itu..
Luki : Jadi udah sampai sejauh mana lo berdua? Baik kan gw? gw ngasih lo kesempatan untuk deketin Wina.
Andre : Eh lo jangan dulu berpikiran kyk gitu, selama lo ga ada kita sibuk urusan masing-masing sampai tak ada waktu lagi untuk ngumpul bareng, lo tanya Tino Luk! Baru kali ini kita lengkap semua, tapi lu nyinggung perasaannya Wina! *Megang kerah baju Luki*
Tino : Eh udah dongg, gausah berantem gitu!!
Andre *Ngelepasin kerah baju Luki*
Tino : Udah yaa, sekarang kita cari solusinya baik-baik gausah berantem.. Kalo Wina sampe tau lo berdua bertengkar gara gara dia lo fikir dia bakal apa? Dia bakal menjauh broo! Sangking dia tidak mau terjadi apa-apa sama Kita, dia lebih baik menjauh.. Lo kayak gatau Wina gimana *Kecewa*

[Ternyata waktu ketika Wina dan Andre Bersama pada malam itu dipinggir pantai ada Luki yang melihat mereka bahkan menyaksikan semua perlakuan Andre ke Wina dan sebaliknya, dia juga mendengar percakapan  mereka. Saat itu Luki sangat tertekan.]


^Di Halte Bus^

[Wina yang sedang dilema dan bingung dengan apa yang dterjadi kepadanya. Dia sangat tertekan dan tidak memiliki jalan keluar sampai pada keputusan dia harus menjauh dari mereka untuk meredakan suasana. Dan baru diingatnya bahwa dia mendapat tawaran ke Surabaya untuk mewakili sekolahnya Mewakli lomba pertandingan Badminton Seinternasional. Dia berfikir untuk menerima tawaran tersebut supaya dia bisa menjauhkan diri dari mereka. Dia harus berada di Surabaya selama 4 bulan untuk mengikuti pelatihan pertandingan tersebut. Lumayan untuknya supaya bisa menenangkan keadaan dan fikirannya juga]

~

. Setelah memutuskan semuanya, Wina menyuruh mereka semua untuk berkumpul ditempat tongkrongan mereka dan mengatakan semuanya dengan jelas.


^Di tempat Nongkrong^

Wina : Jadi begini ya semuanya, Senin depan gue harus berangkat ke Surabaya untuk mengikuti pertandingan Badminton seinternasional untuk mewakili sekolah.. Dan gue harus disana selama 4 bulan.. Jadi ayo kita adain pesta perpisahan dan tunggu gue 4 bulan kedepan, Okheyy? *Mendinginkan keadaan*

Lia : Jadi kamu tinggalnya dimana disana Win

Wina : Ooh, disana ada asrama atau semacam kontrakanlah khususnya untuk peserta lomba gituu

Tino : Lama banget sih 4 bulan Win, Nanti lo kesepian gimana..

Wina : Gak kok, gue berangkat bareng teman seorganisasi juga jadi seengganya ada yang barengan ama gue..
Luki : Win, kita LDR selama itu dong
Wina : Hhee yaahabisnya mau gimana *Buang pandangan* Eh Andre kemana dahhh.. baru perhatiin Andre kaga ada..
Tino : Andre sakit dia, Meriang..
Wina : Lah kok bisa.. ayookk kerumahnya kalau gitu, jengukkin dia
Luki : Win, kamu ikut aku yaa,kita makan yuk,
Wina : Kan mau pergi jenguk Andre kali' Luk, itukan kewajiban sebagai sahabat
Luki : Oohh, sahabat yaa? Bukannya kamu suka Win sama Andre?
Tino : Luki !!! *Bentaknya* 
Wina : Maksud kamu... *Mengkerut*
Luki : Iyakan Win, waktu kita dipulau kamu dan Andre dipinggir pantai...
Tino : Luk, udahlaahhh cuyy, tahann!!
[Wina bergegas pergi tapi ditahan sama Tino]
Tino : Win, mending lu selesain baik-baik.. Kalau lu pergi, ini tidak akan pernah berakhir
Wina :*Menunduk* Maaffin gue Luk.. Jadi mau kamu apa?
Luki : Aku ga nyangka ya kamu gitu dibelakang aku, kenapa kamu harus nerima aku jadi pacar kamu tapi hati kamu sudah mencintai orang lain Win? *Megang bahu Wina*
Wina : Yah itu supaya kamu bahagia Luk, kamu sendiri yang bilang dan kamu memohon untuk aku nerima kamu sebelum kamu berangkat ke Amerika... Aku harus apa Luk, kalau aku nolak kamu aku takut kamu kecewa dan malah menjauh dari kita.. Aku gamau kita berantakan karena itu... Tapi sekarang kita berantakan karena sesuatu yang sangat gila seperti ini.. Sudahlah, kita udahan aja Luk.. kamu harus introspeksi diri... *Pergi*
Luki : Win, Winaaa...[Ingin mengejar Wina tapi ditahan oleh Tino]
Tino : Udah biarin aja Luk, dia harus sendiri..*Meredakan suasana*
Lia : lagian disini posisi Wina yang harusnya kita ngertiin, Wina sudah sangat tertekan iyagasih... Dia berkorban perasaannya dan tidak mau persahabatan kalian semua hancur, tapi malah jadi seperti ini... 
[Luki tertunduk dan sedih sekaligus pusing]


. Setelah semuanya jadi seperti itu, keadaan tak menentu sampai pada hari dimana Wina akan berangkat ke Surabaya, hanya Tino dan Lia yang mengantar Wina dibandara. Andre dan Luki tidak kelihatan

^Di Bandara^
Wina : Makasih ya kalian udah nganter gue
Lia : Win, kamu ga nungguin Andre sama Luki?
Wina : Gue ngerti kok kalau mereka gamau datang, mungkin mereka udah gamau liat gue lagi.. No' Nyatuin mereka lagi yaa, hanya lo yang bisa gue harepin *Tersenyum kerut*
Tino : Lo yakin gamau nunggu mereka dulu sebelum lo pergi? Mereka pasti datang
Wina : Mereka gamungkin datang kali' setelah apa yg terjadi kemarin2nya
Lia : Eh itu Luki , Liat dehh *Menunjuk*
[Wina&Tino Menoleh]
Tino : Datang juga lu bro, lo gamungkin ga liat Wina pergi.
Luki : Win, hati-hati yaa.. Maafin yang kemarin2 , sekarang aku sudah bisa mengerti. Kita masih bisa sahabatan kan?
Wina :*Berkaca-kaca dan memeluk Luki* Iya luk, gue juga minta maaf, masih lah masih banget asalkan gausah kaku Luk. Gue ga mau banget kehilangan lo semua..
Luki : Ini buat kamu [Memberikan Kado kepada Wina] Dijaga baik-baik ya..
Wina : Ini apa Luk *Mengambil kado*
Luki : Nanti disana baru dibuka, intinya jaga baik-baik dari aku..
Wina : Makasih yaa Luk... Nah, lo berdua mana nihh *Bercandain Lia dan Tino*
Lia : Ini dari aku Win *Mencium pipi Wina*
Wina : Hahaha baik-baik yaa sama Tino. Kalian gaboleh putus sayangkann hihii
Tino : Win, ini juga dari gue *Ingin memeluk tapi ditangkis sama Wina karena ada Lia,wkwkw*
Wina  Eitss,, udah kaga bisa bro, lo udah punya pacar.. Lo udah kga bisa meluk gue semau lo kyk dulu hahaha . Udah gue pergi yaa.. Dahh
Lia : Take care Winn *Melambai*
Luki : Safeflight Winn
Tino  Hati-hati Win
[Wina mulai berjalan memasuki grade Penerbangan, tapii....]
..... : WINA ! *Terdengar suara memanggil dari belakang*
[Luki, Tino dan Lia menoleh kebelakang, Wina juga. Dan ternyata itu adalah Andre guys]
Andre *Datang* : Tegaa ya lo mau pergi tanpa gw *Ngos ngossan*
Wina : Andre...*Terkejut*
[Semuanya terkejut kecuali Luki]
Luki *Datang* : Jadi Win, kita berdua udah bicara.. Udah saling mengerti.. Kita ga mungkin mau biarkan lo pergi tanpa urusan yang belum selesai, meski lo mengatakan lo baik-baik aja, kita tau pasti lo kepikiran Win.. Jadi silakan lo berdua ngomong.. Kita bertiga pergi yaa *Menarik Tino dan Lia*
Tino : Jiaaahhh lo keren banget Bro, ga nyangka gue *Meluk Luki*
Luki : Iyadong, siapa dulu dong *Sok keren*
Lia : Kalian bersahabat terus yaa sampai aku nikahhh haha *Ngeles*
Tino : Nikahnya ama aku kan beb *Bercandaan bareng Lia*

^Disatu Sisi Wina dan Andre^
[Mereka masih bertatapan yang sangat lama dan dalam]
Andre : Lo beneran mau pergi tanpa gue yaa
Wina : Ehehe gue kira lo ga bakal datang Ndre, trus juga lo marah ama gue
Andre : Haha lo bodoh *Cubit dagu Wina* Gamungkin lah, semarah apapun gue, gue pasti mastiin lo baik-baik aja Win..
Wina : Maafin gue ya Ndre, gue udh bikin lo tertekan *Nunduk*
Andre : Hey *Mengangkat Dagu Wina* Gak kok.. Kamu ga usah minta maaf, yang tertekan itu kamu.. Aku yg herusnya minta maaf karena sudah buat situasi buruk
Wina *Meluk Andre* : Makasih yaa udah mau ngertiin semua dan udah datang liat aku berangkat
Andre *Nepuk belakang Wina* Sama-sama Win.. *Senyum*
Wina : Yaudah gw berangkat yaa... *Mundur*
Andre : Win,,,, STOP!
Wina : *Kaget* Kenapa Ndre?
Andre : LO MAU GAK JADI PENDAMPING GUE? *Teriak*
Wina : Eh Andre, *Kaget salting*
Andre : Aku serius Win, Kamu mau gak jadi Temen Hidup aku?
Wina : Anakanak gimanaaa Ndre?
Luki : TERIMA... TERIMA.. TERIMA..
[Terdengar dari kejauhan Luki Tino dan Lia yang sedang menonton mereka]
Luki : Terima aja Winn..!
Tino&Lia : TERIMA WINN..!
[Orang-orang disekitar mereka juga pada teriak 'TERIMA"]
[ Wina sangat malu dan salah tingkah, dan Akhirnyaa........]
Wina : Iya Ndre...*Tersenyum malu*
Andre *langsung memeluk Wina* Makasih Win *bahagia*
Orang-orang : CIIIEEEE...
. Akhirnya mereka Jadian, dan Wina langsung pergi ke Surabaya dan dia dipercepat hanya 1 bulan 2 minggu, akhirnya dia bisa pulang ke jakarta dan bersama lagi dengan kawan-kawannya dan pacarnya yaitu Andre .

~THE END~